Iman Yang Mampu Mengalahkan Dunia

GBI River Of Life – Sebagai orang percaya ketika menghadapi persoalan hidup, maka kita akan ingat bahwa Tuhan Yesus dapat menolong kita. Ketika dalam keadaan sakit kita percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan, ketika dalam kesulitan ekonomi kita percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup memberikan jalan keluar. Apapun persoalan yang kita hadapi kita akan selalu menggantungkan pengharapan kita kepada Kristus yang kita percaya sanggup menolong kita.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kalau ternyata sepertinya Tuhan tidak menolong kita? Kita sudah berdoa setiap hari siang dan malam tetapi pertolongan Tuhan tidak kunjung tiba? Kadang kala kejadian-kejadian seperti ini akan membuat seseorang menjadi kecewa dan cenderung untuk menjauh dari Tuhan dan berhenti berharap. Apa yang membuat hal ini terjadi adalah karena sikap yang hanya menggantungkan pengharapan kita kepada Tuhan sebatas mengharapkan pertolongan Tuhan dan sebatas hal-hal yang duniawai saja.

15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.  1 Korintus 15 : 19

Jadi jika demikian sikap dan iman seperti apa yang harus kita miliki? Kita harus berpengharapan lebih dari sekedar hal yang duniawi saja tetapi harus berfokus kepada hal yang surgawi yaitu keselamatan dan hidup kekal. Ketika kita berfokus kepada hal surgawi dan berserah penuh kepada kehendak Bapa, maka iman kita tidak akan goyah walaupun badai kehidupan menerpa kita. Kalau pada saat Yesus ditangkap oleh tentara Romawi dan Dia menggunakan kuasaNya untuk melepaskan diri, maka tidak akan pernah ada karya keselamatan, tetapi Yesus tahu Dia harus menyerahkan hidupNya pada kehendak Bapa untuk rencana yang sesungguhnya.

3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” Daniel 3:17-18

Jangan takut untuk menghadapi setiap persoalan dalam hidup kita, penderitaan di dunia hanya sementara, sikap iman yang dimiliki oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego mampu menyelamatkan mereka dari perapian yang menyala-nyala. Tetapi jika pada saat itu mereka tunduk kepada perintah raja Nebukadnezar dan menyembah berhala, maka justru mereka akan masuk ke dalam api yang kekal. Sikap iman yang siap menghadapi resiko seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang berkata walaupun Tuhan tidak menolong mereka tetap pada pendiriannya. Sikap iman seperti inilah yang mampu megalahkan dunia.

Iman yang Mengalahkan dunia adalah iman yang siap menghadapi segala resiko sekalipun tidak ada mujizat dan tetap berpaut kepada Tuhan. Iman yang mengalahkan dunia adalah iman yang mampu melihat kepada hal surgawi yaitu kekekalan.

3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,

3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. Habakuk 3:17-18

Contoh lainnya adalah ketika nabi Habakuk mengalami pergumulan yang berat dalam hidupnya dia tetap teguh dalam Tuhan dan tetap bersorak-sorak dalam Tuhan.

16:25. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.  Kisah 16:25-26

Ketika Paulus dan Silas tidak perduli dengan keadaannya yang dipenjara, bahkan mereka menaikan doa dan puji-pujian kehadapan Tuhan, justru saat itu Tuhan mengadakan mujizatNya sehingga terjadi gempa bumi dan mereka terlepas.

7:54. Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

7:56 Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.

7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.

7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. Kisah 7:54-60

Iniliah iman yang memandang ke surga, ketika Stefanus harus menerima perlakuan yang tidak adil dan dia di rajam sampai mati. Justru dia dengan suka cita menyerahkan nyawanya. Jadi apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus tetap berpengharapan pada hal yang surgawi bukan hanya sekedar hal yang duniawi saja. (TS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *