GBI River Of Life – Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya.” Lalu Yosua membuat pisau dari batu dan disunatnyalah orang Israel itu di Bukit Kulit Khatan. Inilah sebabnya Yosua menyunat mereka: semua orang yang keluar dari Mesir, yakni yang laki-laki, semua prajurit, telah mati di padang gurun di tengah jalan, setelah mereka keluar dari Mesir. Sebab, semua orang yang keluar dari Mesir itu telah bersunat, tetapi semua orang yang lahir di padang gurun dalam perjalanan sejak keluar dari Mesir, belum disunat. Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman TUHAN. Kepada mereka itu TUHAN telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Tetapi anak-anak mereka yang telah dijadikan-Nya ganti mereka, mereka itulah yang disunat Yosua, sebab mereka belum bersunat, karena mereka tidak disunat dalam perjalanan. Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka tinggallah mereka di tempatnya masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka sembuh. Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu.” Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang. Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho. Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan. (Yos. 5:2-12)
Ayat diatas berbicara tentang generasi yang baru dari bangsa Israel. Generasi yang terdahulu adalah generasi yang melihat penyertaan dan mujizat Allah terjadi kepada diri mereka, mereka juga menerima janji tanah perjanjian dari Allah. Namun mereka kehilangan berkat itu karena mereka tidak taat dan setia. Janji Tuhan bisa hilang kalau kita tidak setia dan tidak taat kepada Tuhan. Generasi baru pada ayat diatas tengah berada di Gilgal, yaitu perhentian terakhir sebelum memasuki tanah Kanaan. Namun mereka juga mengalami tantangan dan krisis. Didepan mereka ada berkat yaitu tanah Kanaan, namun juga ada tantangan.
Ada dua tantangan besar yang dialami generasi baru bangsa Israel pada ayat diatas :
- Perubahan
- Perubahan pola hidup
Bangsa Israel yang tadinya hidup berpindah-pindah di padang gurun, namun sekarang mereka harus tinggal menetap di suatu tempat. Banyak orang takut untuk berubah. Tuhan kita adalah Allah yang membuat perubahan. Hidup kekristenan berbicara tentang perubahan yang konstan.
- Perubahan pola makan
Ketika mereka hidup di padang gurun, Allah selalu memberikan manna kepada bangsa Israel. Namun ketika mereka berpindah, mereka tidak mau walaupun sudah dijanjikan negeri yang berlimpah susu dan madunya. Ketika supply dari Tuhan berhenti, percayalah bahwa berkat Tuhan akan selalu ada. Dan janganlah lupa untuk selalu menggunakan akal budi kita yang telah diberikan Tuhan.
- Tembok Yerikho
Generasi yang baru ini adalah generasi yang tidak bisa berperang. Mereka tidak mempunyai kekuataan untuk menembus tembok Yerikho. Allah memberikan jalan keluar kepada Yosua yaitu melalui sunat.
Yang pertama adalah sunat. Sunat adalah pengikat janji antara Allah dengan manusia. Sunat itu selalu menyakitkan karena membuang bagian yang tidak diperlukan. Ada banyak hal yang tidak diperlukan yang harus dipotong Tuhan dalam kehidupan dan itu baik bagi kita semua.
- Keegoisan
- Kesombongan
- Ketidaksabaran
Yang kedua adalah ketika mereka sudah disunat, Allah menyuruh Yosua mengelilingi tembok Yerikho. Tujuh hari mereka mengelilingi tembok Yerikho dan tembok itu pun roboh. Allah mengajarkan bangsa Israel untuk berperang melalui roh. Ketika kita menang secara roh, kita akan menang secara fisik.
Tantangan menjadikan kita semakin kuat. Untuk menerima kesempatan dari Tuhan, kita harus menaklukan tantangan itu. Ketidaktaatan mendatangkan hukuman. Ketaatan mendatangkan berkat.
“TUHAN YESUS MEMBERKATI”